Manusia adalah makhluk yang Dhaif, dikarenajan keimanannya yang fluktuatif (naik-turun). Keimanan manusia yang erat dengan ruhaniahnya. Dalam arti ketika ruhaninya mengalami peningkatan, kemimananya pun juga mengalami peingkatan. Dinamika ruhani tergantung bagaimana daya-daya ruhani tersebut menjalankan fungsinya. Ketika ruhani manusia itu bersih maka akan menjadikan akalnya menimbang sesuai dengan ketentuan Allah. Akal tidaklah bekerja sendiri karena ada hati yang memilih. Dimana hati ketika suci ia akan mendapat pencerahan dari Allah SWT. Kemudian bagaimanakah terbentuknya sebuah Akhlak?. Akhlak terbentuk diawali dengan niat. Kita sudah membicarakan niat bermula dari sebuah ide, yang kemudian menguat menjadikan sebuah Azam(tekat kuat) hingga ia menjadi niat. Saya akan gambarkan dalam sebuah bagan bagaimana sebuah niat menjadi sebuah akhlak.
Niat => Perilaku => Kebiasaan => Akhlak
Dari bagan diatas bisa tuliskan hal itu bermula dari sebuah wacana ke dekonstruksi menuju rekronstruksi, dari sebuah niat ia lakukan sehingga menjadikan sebuah perilaku. perilaku dilihat dari kuantitas masih lemah. Ketika kuantitasnya dinaikkan maka hal itu akan menjadikan sebuah kebiasaan. Walaupun kuantitas sudah baik namun secara kualitas belum. Maka ketika kualitasnya dinaikan hal itu menjadi sebuah akhlak. Paatokan ia sudah menjadi sebuah akhlak adalah ketika ia sudah merasa nikmat menjalankan perintah Allah dan berat untuk meninggalkannya. Dalam sebuah hadis disebutkan:
“Paling dekat dengan aku (rasulullah) kedudukannya pada had kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya.” (HR. Ar-Ridha)
Mengenai bisikan batin bisa dijelaskan ketika manusia hendak melakukan sesuatu hal maka akal bekerja menimbang baik dan buruk. Dari akal kemudian hati (al qalb) lah yang berperan itu akan dilakukan atau tidak. Ketika Allah yang kuat dihatinya maka ketika hal itu bertentangan perintah Allah SWT itu tidak akan dilakukan. Namun manusia memiliki musuh yang tidak terlihat nafsu dan syetan. Ketika syetan membujuk manusia dan nafsunya juga mendorongnya maka ia akan melakukan sagala hal yang dilarang oleh Allah SWT.
Ditulis oleh: Agus Setyadi H.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar