TENTANG SHALATShalat merupakan suatu aktivitas jiwa (soul) yang termasuk dalam proses perjalanan spiritual yang penuh makna, dilakukan oleh seorang manusia untuk bertemu dengan Tuhan Semesta Alam. Shalat merupakan konsep yang sesuai dengan fitrah manusia. Diibaratkan seperti ruh yang lepas dari raga dan bertemu Tuhan Yang Maha Agung yang telah menciptakannya. Inilah kenapa Rasulullah SAW mengatakan bahwa shalat itu merupakan mi’raj-nya orang-orang mukmin.
Jalan spiritual shalat merupakan konsep jiwa yang memiliki kecenderungan untuk kembali kepada Yang Maha Tak Terbatas, Maha Tak Terjangkau, dan Maha Tak Terdefinisikan. Dengan mengarahkan jiwa manusi ke sebuah Zat tersebut yang taK lain adalah Allah SWT, maka jiwa-jiwa manusia akan merasakan seperti kembali dan tidak terkungkung oleh sesuatu apapun yang mengikatnya. Hal ini sesuai dengan konsep pada psikologi transpersonal,
Aku mencari dan mengarah kepada Sang Aku yang kekal.
Shalat TahajudAllah SWT telah mensyariatkan shalat sunnah untuk meningkatkan amal manusia dan menutupi kekurangan dan kelalaian yang ada. Sebagaimana diperintahkan. Dan shalat tahajud adalah shalat sunah yang paling utama.
Banyak keistimewaan yang terdapat dalam shalat tahajud. Ada sebuah kisah yang dituturkan oleh Ibnu Umar ra. Bahwasannya ada seseorang di masa Rasulullah SAW, bermimpi kemudian mimpi tersebut di beritahukan kepada Rasulullah SAW. Saat ia tidur di dalam masjid ia bermimpi sedang dibawa oleh malaikat ke Neraka. Ternyata neraka itu berupa sumur yang dibangun atas dua tanduk. Kemudian orang itu berucap “Aku berlindung kepada Allah dari Neraka!” kemudian ibnu Umar melanjutkan ceritanya, ‘malaikat yang lain menemuinya seraya berkata, ‘Jangan takut’ Akhirnya seseorang itu menceritakan mimpi kepada hafsah dan dia menceritakannya kepada Rasulullah SAW, lalu beliau bersabda:
“Sebaik-baik hamba Allah adalah Abdullah seandainya ia melakukan shalat pada sebagian malam.”
Akhirnya Abdullah tidak pernah tidur di malam hari kecuali shalat pada sebagian malam saja.
Al-Hafizh Ibnu Hajar menjelaskan tentang istimewanya waktu malam. Ia berkata : “Al-Mahlabi mengatakan Nabi Daud AS, mengistirahatkan dirinya pada awal malam lalu ia bangunpada waktu Allah di mana Allah menyeru ‘Adakah orang yang meminta?, niscaya Aku akan berikan permintaanya!’ lalu ia melakukan shalat tahajud kemudian melanjutkan tidurnya kembali. Waktu tidur itu adalah waktu sahur. Lalu ada seseorang bertanya ‘apakah Allah akan bosan terhadap permintaan hamba-Nya?’ lalu Rasulullah bersabda: “sesungguhnya Allah tidak akan pernah bosan sampai kalian sendiri yang merasa bosan.”
Dari penjelasan di atas kita telah tahu tentang keutamaan syariat shalat tahajud. Maka pantaslah bila ada suatu ungkapan “ seburuk-buruk keadaan orang mu’min adalah ketika sedang tidur, karena ketika bangun ia senantiasa ingat kepada Allah dan taat menjalankan perintah-Nya.
Shalat Tahajud Membentuk Kepribadian Yang BaikDalam menjalankan shalat tahajud dapat menciptakan kepribadian yang baik. hal itu didapat setelah melakukan shalat tahajud dengan baik (khusuk,tertib hingga sempurna) sehingga dapat mendapat hikmah dari shalat tersebut.
Baik dalam Al Quran maupun hadist banyak yang menerangkan tentang keutamaan dan keistimewaan shalat tahajud. Salah satu ulama ternama Muhammad bin Munkadir mengatakan “ tidak ada satu kenikmatan pun yang tersisa di dunia ini kecuali tiga perkara, shalat Tahajud, Bersilaturahim, dan shalat berjamaah.
Melaksanakan shalat Tahajud merupakan perjuangan yang sangat berat. Karena ia dilaksanakan pada saat manusia sedang terbuai dalam alunan mimpi. Oleh karenanya setiap hamba Allah yang melakukan shalat tahajud akan tercipta kepribadian kuat dan tangguh.
Kemudian shalat tahajud pun juga membuat seseorang menjadi lebih percaya diri, karena ia yakin Allah akan memecahkan masalah dari setiap langkah hidupnya. Hal ini berpegangan pada surah Al Isra ayat 79:
Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji. Selain itu seseorang yang melaksanakan shalat tahajud juga digolongkan ke dalam orang-orang yang mudah bersyukur. Hal ini diperoleh dari hadis nabi:
Mughirah bin Syu'bah berkata, "Sesungguhnya Rasulullah bangun untuk shalat sehingga kedua telapak kaki atau kedua betis beliau bengkak. Lalu dikatakan kepada beliau, 'Allah mengampuni dosa-dosamu terdahulu dan yang kemudian, mengapa engkau masih shalat seperti itu?' Lalu, beliau menjawab, 'Apakah tidak sepantasnya bagiku menjadi hamba yang bersyukur?
Sahih Bukhari “kitab Tahajud” no 587
Dalam garakan-gerakan shalat, bila dicermati mengandung sebuah hikmah:
1. Niat, satu kepribadian yang dalam bertingkah laku memiliki motivasi tertuju pada Allah SWT.
2. Dimulai takbir dan diakhiri salam, satu kepribadian yang dalam bertingkah laku diawali penyucian diri melalui bacaan Allah Akbar (Allah Maha Besar) dan diakhiri dengan realisasi diri horizontal melalui bacaan salam. Al salam mualaikum warohmatullahi wabarakatuh (salam sejahtera untuk kalian dan semoga rahmat Allah tetap pada kalian).
3. Berdiri, ruku’, I’tidal. Sujud dan duduk diantara dua sujud. Satu kepribadian dinamis, luwes dan mampu menempatkat diri sesuai dengan situasi dan kondisi sesuai dimana ia berperilaku.
4. Membaca surat Al Fatihah, satu kepribadian yang menjadi pioneer atau pelopor kehidupan. Kemudian Al Fatihah sendiri dapat membentuk pribadi yang senantiasa berkomunikasi dan berinteraksi secara ilahiah.
5. Tuma’ninah. Suatu kepribadian yang tenang, rileks dan santai setelah melakukan jeda sejenak dalam melakukan aktivitas kehidupan. Tuma’ninah juga sebagai isyarat individu senantiasa menikmati dan merasakan ketenangan dalam setiap momen kehidupan.
6. Tasyahud akhir, satu kepribadian yang selalu memberikan penghormatan. Penghormatan yang pertama kepada Allah SWT, lalu kepada Nabi-Nya, kepada diri sendiri dan pada para Hamba-hamba-nya yang saleh.
7. Salawat Nabi, satu kepribadian yang tunduk patuh serta mengikuti sunah-sunah Rasul-Nya, yang disimbolkan dengan mengucapkan salawat kapada Nabi Muhammad SAW dalam shalat.
Sumber: Abdul Mujib “Kepribadian Dalam Pandangan Psikologi Islam” hal 10
Semoga dengan shalat Tahajud ini dapat merubah diri pribadi menjadi lebih baik.
Wallahu'lam bishshowab